A. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer
berasal dari kata “atmos” yang berarti uap, gas, udara, dan “sphaira” yang
berarti berat bola bumi. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi
sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di
luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0km di atas permukaan
tanah, sampai dengan sekitar 1000 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di
lapisan tersebut.
B. GAS-GAS
YANG TERKANDUNG DALAM ATMOSFER
Atmosfer
terdiri dari berbagai macam gas, makin tinggi, makin tipis dan kering lapisan
udara. Atmosfer tersusun atas beberapa gas, yaitu:
·
Nitrogen(N2), :Dalam atmosfer sukar
bersenyawa dengan unsur lain. 78.08%
Dalam jumlah kecil, nitrogen bermanfaat bagi tumbuh -tumbuhan.
·
Oksigen(O2) :Sifatnya aktif bersenyawa dengan unsur
lain dalam 20.95% proses oksida.
Manfaatnya tentu saja untuk mengubah makanan
menjadi energi bagi makhluk hidup.
·
Karbon dioksida(CO2) :Memiliki manfaat seperti Mengabsorpsi pancaran sinar 0.034% matahari, dan mengubah zat
hara menjadi karbohidrat dalam
proses Fotosintesis
·
Lain-lain :Argon
(0.9%), dan gas-gas lainya yang jumlahnya sedikit.
C. LAPISAN-LAPISAN PENYUSUN ATMOSFER
Ø
Troposfer / Troposfir
·
Memiliki ketebalan menurut lintang.
di khatulistiwa 16 km, sedangkan di kutub tebalnya 8 km
di khatulistiwa 16 km, sedangkan di kutub tebalnya 8 km
·
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat
celcius
·
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada
bagian ini
·
Merupakan lapisan atmosfirpaling bawah
·
Tempat terjadinya [eristiwa cuaca, seperti
awan, hujan, dan angin.
·
Setiap naik 100meter, terjadi penurunan suhu
0,6® C di daerah tropis.
Ø
Stratosfer / Stratosfir
·
Ketinggian stratosfer : 15 - 55 km
·
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
·
Terdapat Lapisan ozon(O3) atau yang
sering disebut laipsan stratopause. Lapisan ini berfungsi sebagai penyaring
sinar matahari.
·
Makin tinggi lapisan, makin rendah suhunya.
Ø
Mesosfer / Mesosfir
·
Ketebalan Mesosfer :55 - 85 km
·
Suhunya bisa turun drastis sampai -100®C.
·
Banyak meteor yang terbakar di lapisan ini.
·
Terdapat lapisan ang dinamakan mesopause.
·
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat
menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es
Ø
Thermosfer / Thermosfir
·
Ketinggian diatas 85 km
·
Terjadi proses ionisasi yang terjadi pada suhu
dan ketinggian tertentu
·
Berperan dalam perambatan atau refleksi
gelombang radio
·
Lapisan tertinggi pada lapisan ini yang meluas
sampai 200-400 km disebut thermopause.
·
Makin tinggi, makin tinggi pula suhunya.
Ø
Lapisan Ionosfer
·
Ketinggiannya 100-800 Km
·
Suhunya 0-70®C .
·
Seluruh atom udara mengalami ionisasi
·
Mempunya 3 lapisan yang memantulkan gelombang
radio, yaitu lapisan E atau Kennelly Heavyside pada ketinggian 100-200KM,
lapisan F atau Appleton pada ketinggian 200-400Km, dan lapisan atom pada
ketinggian 400-800Km
Ø
Lapisan Eksosfer
·
Mempunyai ketinggian 800-1000Km.
·
Lapisan atmosfer paling atas
·
Pengaruh gravitasi bumi kecil, hampir tidak
ada
·
Meteor mulai berinteraksi dengan atmosfer bumi
D.MANFAAT ATMOSFER
·
Melindungi bumi dari jatuhnya batuan meteor
·
Pemantulan gelombang radio dan TV
·
Tempat terjadinya cuaca dan iklim
·
Penyaring sinar matahari
·
Bidang pertanian, peramalan keadaan cuaca
ditentukan oleh pola angin
E. UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
Cuaca
adalah keadaan udara yang terjadi pada waktu dan daerah tertentu. Ilmu yang
mempelajari cuaca adalah meteorologi. Biasanya cuaca dapat berubah-ubah tiap
waktu.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dalam waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi. Iklim mempunyai sifat tetap, meliputi tempat yang luas, dan berlaku untuk waktu lama.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dalam waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi. Iklim mempunyai sifat tetap, meliputi tempat yang luas, dan berlaku untuk waktu lama.
Iklim
dan cuaca terbentuk dari unsur yang sama, diantaranya adalah penyinaran
matahari, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah
hujan.
1.
Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
Penyinaran matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
2.
Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Ada tiga macam skala yang digunakan, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Energi panas matahari tidak semuanya diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang. Penurunan semacam itu dinamakan Gradien Temperatur Vertikal atau Lapse Rate. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akn lebih tinggi didaerah sekitar ekuator. Garispada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu udara sama disebut isoterm.
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Ada tiga macam skala yang digunakan, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Energi panas matahari tidak semuanya diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang. Penurunan semacam itu dinamakan Gradien Temperatur Vertikal atau Lapse Rate. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akn lebih tinggi didaerah sekitar ekuator. Garispada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu udara sama disebut isoterm.
3.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer.
Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer.
Kelembapan udara dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
·
Kelembapan
Mutlak atau Absolut adalah banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.
Contoh : 1 m3
udara suhunya 250 C terdapat 15 gram uap air maka kelembaban mutlak = 15 gram.
Jika dalam suhu yang sama , 1 m3 udara maksimum mengandung 18 gram uap
air, maka
Kelembaban
relatifnya = 15/18 X 100 % = 83,33 %.
·
Kelembapan Nisbi
perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Dirumuskan
perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Dirumuskan
RH;
kelembapan relatif
r:uap air
yang ada
rs:tingkat
jebuh udara dalam menampung air
Misalnya
pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada
suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan
20 x 100 %
= 80 %
4.
Tekanan Udara
Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh karena itu udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan denganmilibar (mb). Ketinggian suatu temapat sangat mempengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat juga dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh karena itu udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan denganmilibar (mb). Ketinggian suatu temapat sangat mempengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat juga dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
5.
Angin
Udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah anemometer.
Udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah anemometer.
6.
Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus. Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus.
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus. Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus.
7.
Curah Hujan (Presipitasi)
Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter.
Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter.
F.
MACAM-MACAM
PEMANASAN UDARA
Pemanasan dapat melalui dua proses:
1.
Pemanasan langsung
a.
Proses absorpsi, adalah penyerapan radiasi
matahari. Unsur yang menyerap misalnya oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan
debu
b.
Proses refleksi, adalah pemanasan matahari
terhadap udara, tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air.
c.
Proses difusi, adalah proses berhamburnya
sinar matahari yang berupa biru dan lembayung ke segala arah dan menyebabkan
langit berwarna biru.
2.
Pemanasan tidak langsung
a.
Konduksi, pemberian panas oleh matahari pada
lapisan udara paling bawah, kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas
pada lapisan udara di atasnya
b.
Konveksi, adalah pemberian panas oleh gerak udara
vertikal ke atas
c.
Adveksi, adalah pemberian panas oleh gerak
udara secara menadatar
d.
Turbulensi, adalah pamberian panas oleh udara
yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas.
G.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BANYAK SEDIKITNYA PANAS YANG DITERIMA BUMI
a.Lama penyinaran matahari.
b.Sudut datang sinar matahari.
c.Relief permukaan bumi.
d.Banyak sedikitnya awan.
e.Perbedaan letak lintang.
CARA
MENGHITUNG BAROMETRIS
I.
BUNYI HUKUM BUYS
BALLOT
Hukum Buys
Ballot berisi tentang arah angin. Bunyinya
"Udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi le daerah yang
bertekanan rendah, di belahan bumi utara berbelok ke kanan, sedangkan di
belahan bumi bagian selatan berbelok ke kiri"
J.
MACAM-MACAM ANGIN
1.
Angin pasat
Adalah angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum
subtropik ke daerah minimum khatulistiwa. Terdiri dari Angin Passat Timur Laut
bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
2.
Angin anti pasat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi
Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut
Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,
angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering.
Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya,
terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara
(Afrika), dan gurun di Australia.
3.
Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4.
Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
5.
Angin muson
Adalah angin selalu berganti arah setiap setengah tahun mengikuti
letak matahari.
1.
Angin muson barat, yang bergerak pada
Oktober-April dari daerah Asia menuju Australia
2.
Angin muson timur yang bergerak pada bulan
April-Oktober dari daerah Australia menuju Asia
6.
Angin
siklon dan anin antisiklonratropis
a.
Angin siklon, adalh angin yang masuk dari
daerah bertekanan udara maksimum yang mengelilingi udara daerah bertekanan
udara minimum, sehingga garis isobar tertutup(berbentuk lingkaran) dan bergerak
memusat ke arah dalam. Di dalam belahan bumi utara berlawanan arah jarum jam,
sedangkan di bumi selatan searah dengan arah jarum jam
i. Siklon
tropis, yang terjadi di wilayah lautan lintang 10-20®
ii. Siklon
ektratropis, yang terutama terjadi di wilayah sekitar lintang 35-65®
iii. Tornado,
yaitu badai angin siktonik dengan kekuatan angin tinggi.
b.
Angin antiskilon
Adalah angin yang bergerak dari suatu daerah bertekanan maksimum
yang dikelilingi oleh massa udara bertekanan minimum, sehingga udara berputar
keluar. Dibelahan utara bumi serah dengan jarum jam, sedangkan di belahan bumi
selatam berlawanan dengan arah jarum jam.
7.
Angin
lokal
a.
Angin darat dan angin laut
i.
Angin darat adalah angin yang berhembus dari
darat ke laut, terjadi malam hari
ii.
Angin laut
adalah angin yang berhembus dari laut ke darat, terjadi pada siang hari
b.
Angin lembah
Adalah angin yang bergerak dari lembah ke gunung, terjadi siang
hari, sedangkan angin gunung adalah angin yang bergerak dari gunung ke lembah,
terjadi malam hari
c.
Angin Fohn(angin terjun)
Adalah angin yang sifatnya jatuh,kering, dan panas di lereng
sebuah pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung uap air naik
ke suatu lereng pegunungan, sehingga suhunya turun terus-menerus sampai mencapai
kondensasi dan menurunkan hujan. Ketika sampai di puncak pegunungan, massa
udara yang telah kering tersebut turun melalui lereng sebelahnya dengan suhu
yang terus-menerus naik. Macam - macam angin fohn yang terjadi di Indonesia
yaitu :
1. Angin Bahorok di Deli.
2. Anngin Kumbang di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
4. Angin Brubu di Sulawesi Selatan.
5. Angin Wambrau di Biak, Papua.
1. Angin Bahorok di Deli.
2. Anngin Kumbang di Tegal dan Cirebon.
3. Angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
4. Angin Brubu di Sulawesi Selatan.
5. Angin Wambrau di Biak, Papua.
K.
MACAM-MACAM HUJAN
Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air atau es dari lapisan
troposfer ke bumi. alat untuk mengukur curah hujan disebut fluviometer. Hujan
dibedakan atas
Ø
Berdasar prosesnya:
1.
Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin
musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah
sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
2.
Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air
yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk
awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan.
3.
Hujan Zenit
Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas
pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu
dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah
garis khatulistiwa saja.
Ø
Berdasar
banyak sedikitnya air hujan
1.
Hujan halus, jika titik-titik airnya sangat halus
2.
Hujan rintik-rintik, jika titik-titik aornya
halus, tapi jumlahnya banyak
3.
Hujan sebenarnya, jika titik-titik airnya
berjari-jari 0,3-3 mm, dan kecepatanya 3m/s
4.
Hujan lebat, jika hujan turun dengan sangat
amat kuat
L.
MACAM-MACAM AWAN
Awan dibagi
menjadi 4, antara lain :
- Awan Tinggi
Pada kawasan tropis,
awan ini terletak di ketinggian 6 – 18km, pada kawasan iklim sedang, awan ini
terletak di ketinggian 5 – 13 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada 3
– 8 km.
Awan yang tergolong sebagai awan tinggi adalah :
- Awan Cirrus ( Ci )
Ciri :
- Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan – akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
- Awan ini tidak menimbulkan hujan
- Awan ini terdiri daripada hablor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer
- Awan cirrus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.
- Awan Cirro Stratus ( Ci – St )
Ciri :
- Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
- Awan ini juga menimbulkan hallo ( lingkaran yang bulat ) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering
- Awan Cirro Cumulus ( Ci – Cu )
Ciri :
- Awan ini bentuknya seperti terputus – putus dan penuh dengan kristal – kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
- Awan Menengah
Pada kawasan tropis
awan ini terletak pada ketinggian 2 – 8 km, pada kawasan iklim sedang terletak
pada ketinggian 2 – 7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak pada ketinggian
2 – 4 km.
Yang termasuk dalam awan menengah adalah :
Yang termasuk dalam awan menengah adalah :
- Alto Cumulus ( A – Cu )
Ciri:
- Awan ini kecil – kecil, tapi jumlahnya banyak.
- Awan alto cumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
- Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal.
- Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan
- Tiap – tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus
- Alto Stratus ( A – St )
Ciri:
- Awan alto stratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
- Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan – awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
- Awan Rendah
Awan ini terletak pada
ketinggian kurang dari 3km.
Yang tergolong awan rendah, antara lain :
Yang tergolong awan rendah, antara lain :
- Awan Strato Cumulus ( St – Cu )
Ciri:
- Awan ini berbentuk seperti bola – bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan
- Awan ini berwarna kelabu / putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil
- Awan Stratus ( St )
Ciri :
- Awan ini cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m.
- Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
- Awan Nimbo Stratus ( Ni – St )
Ciri:
- Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping.
- Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
- Awan ini berwarna putih kegelapan yang penyebarannya di langit cukup luas
- Awan Udara Naik
Awan ini terletak
antara 500 – 1500 m
Yang tergolong dalam awan udara naik adalah :
Yang tergolong dalam awan udara naik adalah :
- Cumulus ( Cu )
Ciri :
- Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, Awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
- Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000m dan lebar 1km.
- Cumulus Nimbus ( Cu – Ni )
Ciri :
- Berwarna putih / gelap
- Terletak pada ketinggian kira – kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki.
- Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado dan bada
M.
PEMBAGIAN IKLIM
Ø
Iklim
Matahari
1. Iklim Tropis
terletak antara 23,5°LU – 23,5°LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
2. Iklim sub
tropis terletak antara 23,5° LU-40°LU dan 23,5° LS-40°LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
3. Iklim sedang
terletak antara 40°LU- 66,5° LU dan 40°LS- 66,5°LS
4. Iklim
dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai
iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ø
Iklim Jung Huhn
Menurut
Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
1.
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
2.
Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
3.
Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4.
Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya
Ø
Iklim Koppen
1.
Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai
berikut:
a.
suhu rata-rata
tahunan 20°C-25°C,
b.
curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
c.
tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
2. Iklim B atau
iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
3. Iklim C atau
iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18°
sampai -3°C.
4. Iklim D atau
iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata
bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang
dari – 3°C.
5. Iklim E atau
iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak
pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari –
3°C.
Ø
Iklim Schmidt Ferguson
Smichdt
- Ferguson membagi iklim berdasarkan tingkat kebasahan yang disebut
gradient (Q).
Untuk mendapatkan nilai Q ditetapkan dengan rumus :
Banyakanya jumlah bulan kering
Q = ---------------------------------- x 100 %
Banyaknya jumlah bulan basah
Yang dimaksud dengan bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Dan bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm.
Berdasarkan besarnya rasio Q, maka tipe IKLIM digolongkan Tipe :
A. jika Q 0% - 14,3 %
B jika Q 14,33% - 33,33%
C jika Q 33,33% - 60,00%
D jika Q 60,00% - 100 %
E jika Q 100 % - 167 %
F jika Q 167 % - 300 %
G jika Q 300 % - 700 %
H jika Q 700 % - lebih
Untuk mendapatkan nilai Q ditetapkan dengan rumus :
Banyakanya jumlah bulan kering
Q = ---------------------------------- x 100 %
Banyaknya jumlah bulan basah
Yang dimaksud dengan bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Dan bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm.
Berdasarkan besarnya rasio Q, maka tipe IKLIM digolongkan Tipe :
A. jika Q 0% - 14,3 %
B jika Q 14,33% - 33,33%
C jika Q 33,33% - 60,00%
D jika Q 60,00% - 100 %
E jika Q 100 % - 167 %
F jika Q 167 % - 300 %
G jika Q 300 % - 700 %
H jika Q 700 % - lebih
Ø
Iklim Oldeman
Ø
Iklim Thorntwaite
klasifikasi
iklim yang meliputi skala dunia.
1.
Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan (
rain forest)
2.
Daerah
lembab dengan vegetasi hutan( forest)
3.
Daerah setengah lembab dengan vegetasi padang
rumput ( grass land)
4.
Daerah setengah kering dengan vegetasi padang
rumput luas tanpa pohon (stepa).
5.
Daerah
kering dengan vegetasi padang pasir.
N.
KARAKTERISTIK
IKLIM INDONESIA
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi
watak iklim di Indonesia:
1.
Curah hujan tinggi (1800m/tahun)
2.
Radiasi matahari tinggi (matahari bersinar sepanjang tahun)
3.
Temperatur udara relatif panas sampai dengan nikmat
4.
Kelembaban tinggi (mencapai lebih dari 90%)
5.
Aliran udara relatif sesuai kebutuhan manusia
6.
Amplitude temperatur antara siang-malam 2 s/d 5o C (ini karena
kelembaban udara yang tinggi).
Selain ciri-ciri umum tersebut,
ada pula beberapa daerah yang mempunyai keadaan iklim yang sedikit berbeda,
misalnya daerah pegunungan, seperti Bandung dan Malang lebih sering terjadi
hujan, atau di daerah Nusa Tenggara Timur yang paling jarang terjadi hujan, sehingga
disana banyak terdapat sabana atau padang rumput dan semak-semak.
O.
PENYEBAB
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan
penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Gas-gas rumah kaca tersusun oleh karbondioksida,
metana, nitrogen oksida, hidrokarbon, perflourkarbon, dan sulfur heksa florida.
Emisi gas-gas tersebut tidak dapat segera diurai di atmosfer sehingga
peningkatan konsentrasinya menyebabkan terjadinya pemanasan global,yang
berakibat pada terjadinya perunahan iklim. Pada dasarnya, perubahan iklim dapat
terjadi karena alam, dan karean campur tangan manusia dan dapat berlangsung
dengan skala yang luas dan skala yang kecil.
Perubahan iklim alami.
Adalah
perubahan ikilm yang ditimbulkan oleh adanya proses-proses alami yang tidak
dicampuri tangan manusia, umumnya berskala besar
Perubahan iklim akibat campur tangan manusia
Dengan
majunya teknologi manusia mampu terbang keruang angkasa dan menempatkan
berbagai macam satelit di dalamnya. Tidak kecil kemungkinan bahwa akibat yang
ditimbulkan ikut mengubah komposisi dan keseimbangan atmosfer, yang selanjutnya
mengubah cuaca, iklim secar luas.
Dampak
perubahan iklim global antaralain menaikkan suhu permukaan bumi,npermukaan air
lau naik, kutub utara dan selatan mencair, banjir di daerah pantai, serta
adanya penyusupan air asin ke dalam air tawar.
Penyebabnya
antara lain penggunaan cfc, bahan bakar fosil yang berlebihan.
P.
LA NINA DAN EL
NINO
El-Nino, menurut
sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan
Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur
menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya
suhu permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan
yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik
permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian
nama El-Nino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali
terjadi pada bulan Desember. El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan
sebagai “anak lelaki”. Di kemudian hari para ahli juga menemukan bahwa selain
fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena sebaliknya
yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan
dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang
berarti “anak perempuan” . Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun..
El-Nino (gambar di
atas) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan
timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya.
Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah
hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara
meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan
bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi
penurunan curah hujan yang jauh dari normal (gambar di kiri)
Suhu permukaan laut di
Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-waktu
tertentu, walaupun tidak selalu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya
fenomena La-Nina (gambar di bawah). Tekanan udara di kawasan equator Pasifik
barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan
awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya
Kejadian El-Nino tidak
terjadi secara tunggal tetapi berlangsung secara berurutan pasca atau pra
La-Nina. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa
El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina
hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina,
sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti
El-Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului
El-Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa
peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian El-Nino
1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat tidak
diikuti oleh La-Nina.
0 komentar:
Posting Komentar